Selasa, 14 September 2021

Review Buku Gendut? Siapa Takut!

Baca judul bukunya aja udah berasa wah gue banget. Eh, pas baca isinya, walah nyamain si tokohnya aja gak bisa kayaknya nih. Yuk, dikupas tuntas, jangan lupa like dan komen review gue kali ini yah.

Sinopsis

Buku ini bercerita tentang seorang Moza, gadis muda dan perjalanan karirnya sebagai seorang penulis plus kisah cintanya yang asem, manis, pait dengan seorang teman masa kecilnya yang...ternyata eh ternyata...berondong teman adiknya. Moza ini punya adik cowok yang super tengil tapi sayang sama dia, namanya Nobel (mungkin ortunya berharap dia bisa dapet penghargaan). Moza, penulis yang dicintai fansnya, sering dilema dengan orang-orang yang masih menganggap sepele profesinya. Belum lagi mamanya yang selalu mendesaknya segera menikah dengan alasan umur udah mau kepala tiga. *Buseh gimana gue, yah?* Oke, lanjooot... 

Selain dilema tadi, Moza juga punya masa lalu yang buruk, pernah dibully sama teman adiknya, cowok yang akhirnya jadi..... (baca aja bukunya, gak enak spoiler). Moza ini bercita-cita pengen punya kekasih idaman seluruh gadis a.k.a ganteng kayak idola Korea (dia demen nonton drakor), tinggi, atletis, kalem, dewasa, cool (bukan sok cool). Pendeknya dia gak mau asal nyomot cowok karena didesak umur. Suatu hari, dia ketemu seorang produser film namanya Dafi yang memenuhi semua kriteria itu. Moza ini sebenarnya gadis idaman para orangtua, gaes. Cantik walo badannya subur. Udah berkali-kali diet gagal mulu, dari segala jenis diet udah dicoba. Mulai dari diet karbo sampe diet ala Mr Deddy Corbuzier. Tapi, badannya yah segitu-gitu aja. Udah gitu, hobi masak, jago masak pokoknya lah. Adiknya aja sampe ngakuin, Moza ini kalo masak jago, tapi mimpi ketinggian. Biarpun dia gendut, untuk fashion modis lah, boleh diadu deh sama cewek-cewek ala putri kerajaan yang modal tampang tapi ngupas salak aja minta tolong pembantu, ups bukan gue pastinya. Nah, apesnya pas dia habis launching buku baru sekalian MG (meet n greet) dengan fans, dia ketemu sama si musuh bebuyutannya yang negbully dia waktu kecil. Si tukang bully ini sahabat adiknya, cowok dan udah jadi dosen. Moza merasa hidupnya sial karena ortu dan adiknya malah jodoh-jodohin dia sama nih cowok. Lengkaplah sudah penderitaan makhluk manis idaman camer ini saat tahu Dafi, cowok yang ditaksirnya udah punya pacar seorang aktris dan model terkenal. Gimana kisah dia selanjutnya? Baca aja bukunya biar lo semua tahu. Karena gue mau lanjooot nge-review

Review ala Nana

Kelebihan nih Novel

Sekilas tema yang diangkat hampir sama dengan cerita-cerita pada umumnya. Alnira, si penulis cerita ini mencoba menyuguhkan kisah lain walau dengan tema sama. Alnira seolah ingin menjejalkan ke pikiran pembacanya kalau lo gendut itu gak perlu minder, apalagi takut. Asal lo punya kelebihan, mau belajar, plus cuek sama segala gosip miring bin sinting bin sadis seperti yang dialami Moza. Cewek pada dasarnya itu ya emang cantik. Tapi, kadang standar cantik di dunia ini udah kebangetan. Cantik minimal kudu badan kayak burung kutilang. Rambut panjang lurus kek iklan shampoo yang kalau dikibas, kutu aja ogah nempel. Bulu mata lentik yang kalau sekali kedip cowok-cowok pada meleleh, Senyum manis mengulas madu yang aduhai bikin semua makhluk berjenis kelamin jantan terpesona, terperosok, dll. Nah, si Alnira ini mau matahin semua itu. Sebenarnya kisah yang temanya sering dianggap nge-halu ini sempet bikin bosen di awal. Tapi ada yang menarik di pertengahan cerita saat Moza dan si tukang bully menceritakan tokoh Tante Sandra. Di sini, Alnira ingin menceritakan karakter Moza lewat dialog dan adegan-adegan yang terkesan biasa tapi cukup menjelaskan kalau Moza itu karakternya kuat tapi lembut. Kalau diumpamain kayak makanan itu semacam brownies, keras di luar, tapi lembut dan bikin meleleh atau lumer di mulut. Tokohnya berkarakter, pengembangan karakternya juga bagus, konflik yang disuguhkan juga selalu penuh kejutan. Terlihat simpel beberapa adegan tapi ternyata ada kejutan di balik adegan yang diceritakan.

Sayangnya nih Novel

Biasanya sub judul review itu kekurangan. Tapi karena ini review ala gue, jadi gue ganti sub judulnya jadi Sayangnya nih Novel. Gak ada makna, ya sesuka gue aja, hehehe. Jadi, kalau gue boleh kritik, novel ini terlalu banyak hal gak penting yang jadi bikin bingung tentang tokoh yang tukang bully. Terus, juga terlalu banyak sempalan kritik ke netizen Indonesia yang doyan komen ngasal. Mungkin kalau dibuat semacam adegan atau tokoh yang suka komen asal dengan penggambaran yang kuat/jelas akan lebih enak ketimbang jelasin panjang lebar yang bikin mumet bacanya. Gue kayak baca novel plus curhatan penulisnya ini mah. 

Overall, gue suka sama novelnya, biarpun temanya tentang cewek endut dapet cowok ganteng, tapi secara konflik beda.

NB: tokoh ceweknya gak mirip gue karena gue gak hobi masak plus gak bisa masak hahahah. Jadi, gue harus bisa masak biar bisa kayak Moza nih. Bukunya gue beli di Google Playbook. Jadi, gambarnya gue comot dari image lain. Sumber gue cantumin

Sumber gambar: Shopee

Tidak ada komentar:

Posting Komentar