Jumat, 24 Juni 2016

7 Novel Indonesia yang Wajib Dilirik Produser dan Difilmkan



Saat ini film Indonesia sedang trend dengan ide yang diambil atau adapatasi novel terbaik. Namun, hanya beberapa dari novel tersebut yang berhasil difilmkan. Walaupun tidak begitu bagus namun paling tidak, fans dari novel tersebut tidak kecewa karena hasilnya cukup dapat memvisualisasi kisah yang terdapat di novel.

Seperti misalnya novel 5 cm, Habibie Ainun yang menjadi box office, Eiffel I’m in Love 1&2, Sunshine Becomes You, Negeri 5 Menara, Laskar Pelangi dan sekuelnya Sang Pemimpi, Surat dari Praha, dan Supernova KPBJ (Ksatria Putri dan Bintang Jatuh).

Nah, setelah membaca beberapa novel, rasanya novel ini wajib dilirik produser dan wajib difilmkan karena dari segi cerita sangat menarik, dan tentunya melekat erat dengan kehidupan plus sejarah Indonesia, serta berbagai polemik yang terjadi di negara kita.

Memorabilia
Pernah terbayangkan memiliki sebuah startup dengan konsep melelang atau menjual kenangan? Jingga, Januar, dan Karsha teman satu kampus yang memiliki impian ingin membangun usaha sendiri yang unik dan berbeda. Berawal dari Karsha yang menjual lukisan macan dari pacarnya, ketiga anak muda ini bersepakat membangun bisnis Memorabilia. Sebuah startup webzine atau website magazine yang memuat kisah kenangan berikut dengan barang yang menjadi kenangan. Dengan harapan saat barang tersebut dijual, barang tersebut tetap memiliki kesempatan kedua di tangan pemilik lain. Walau dengan modal minim bahkan nyaris bangkrut, ketiga anak muda ini tak mudah menyerah. Di tengah-tengah perjuangan membesarkan perusahaan, berbagai konflik semakin menguji persahabatan mereka. Terutama ketika salah satu klien yang biasa menjadi pengiklan tetap memutuskan berpikir ulang tentang penempatan iklan mereka. Dan di saat terjepit, perusahaan mereka ditawari untuk membuat kisah sebuah bioskop dan membantu pelelangannya. Namun Jingga urung karena menurutnya masih ada kisah kenangan lain yang dapat digali. Ternyata bioskop tua tersebut memiliki kenangan tersendiri bagi Jingga, kenangan yang membuat Jingga bingung antara harus dilepas atau disimpan, dikubur selamanya.


Green Card
Novel karya Dani Sirait ini berkisah seorang pemuda bernama Raffli yang berjuang menjadi seorang imigran gelap di Amerika dan bertahan demi sebuah Green Card, kartu sakti agar tetap dapat menikmati American Dream yang menjadi impian bagi imigran seluruh dunia tak terkecuali dirinya. Berawal dari sebuah surat dari kawannya saat dirinya bekerja di sebuah kapal mewah, Raffli bertekad turun di pelabuhan Miami tanpa passport karena passportnya ditahan selama dia bekerja di kapal tersebut. Saat peristiwa WTC 11 September 2001 di mana ketika pesawat menabrak gedung tersebut. Raffli dan imigran gelap lainnya mulai dirundung kecemasan karena tanpa kartu sakti tersebut dirinya bisa diburu pihak kepolisian NYC, bahkan jika ketauan dia menyusup dengan sengaja akan langsung dideportase. Berbagai cara dilakukan termasuk nekat menikahi wanita Indonesia yang telah memiliki Green Card karena menikah dengan bule Amerika, namun telah bercerai. Malangnya, wanita tersebut bukannya membantu tapi memerasnya hingga Raffli harus pinjam uang sana sini. Novel perjuangan para imigran ini bukan kisah fiktif belaka, namun ada beberapa true strory yang layak disorot bahwa TKI yang bekerja di NYC ini juga adalah aset bangsa yang sayangnya luput dari perhatian Kedubes Indonesia.



Pulang
Tentunya kamu tahu peristiwa G30SPKI? Bahkan filmnya sejak kecil pun sudah divisualisasikan. Bagaimana pembantaian para Jendral dilakukan oleh PKI dan mayatnya dibuang ke lubang buaya. Namun, di balik kisah tersebut, ada yang luput menjadi perhatian pemerintah. Inilah yang dituangkan Leila S Chudori melalui novel berjudul Pulang. Berkisah tentang Dimas yang dianggap eksil politik, sebutan untuk orang yang dianggap pendukung gerakan kiri atau PKI. Sahabat sekaligus atasan dan saingan dalam memperebutkan gadis idamannya, Hananto Prawiro dikabarkan tewas akibat tindakannya yang pro kiri. Dimas yang awalnya hanya diberi tiket untuk ikut seminar jurnalisme di Santiago menjadi tak bisa pulang karena paspornya dicabut. Akhirnya Dimas berpindah-pindah mulai dari Havana, Peking dan akhirnya tiba di Paris. Di Parislah, dia mendirikan restoran Indonesia bersama Nug, Tjai, dan Risjaf. Mereka dikenal sebagai Empat Pilar Tanah Air. Ketika putrinya telah dewasa, Lintang memutuskan ke Indonesia dalam rangka tugas akhirnya berbuntut  penyelidikan terbaru tentang masa lalu ayahnya dan keterlibatannya saat peristiwa 98 meletus bersama salah satu anak lelaki Hananto, Segara Alam. Novel yang pastinya jika difilmkan akan menimbulkan polemik ini wajib difilmkan agar masyarakat semakin terbuka bahwa ada sejarah Indonesia yang luput dari perhatian saat terjadi pembantaian besar-besaran setahun setelah G30SPKI, yang pernah ramai diperbincangkan dunia dalam pengadilan HAM di Belanda.



Proyek Maut
Politik di Indonesia rupanya menarik perhatian penulis. Karena lika liku dan procedural serta intrik di dalamnya sangat menarik untuk digali dan dikisahkan kembali. Berkisah tentang kepala polisi yang ditugaskan untuk menyelidiki kasus pembunuhan seorang pengusaha terkemuka Indonesia. Ternyata kasus tersebut menguak berbagai peristiwa plus melibatkan putri kecilnya yang jadi korban penculikan. Dan bukan itu saja, ternyata salah seorang anak buahnya dimanfaatkan pihak tertentu menjadi duri dalam daging, alias pengkhianat dalam perisiwa perburuan pelaku. Sangat menarik karena kejadiannya pasti melibatkan kepolisian Jakarta, pertaruhan jabatan, dan kecerdasan sertaa kecepatan berpikir ketika sang pelaku lengah. Sebuah mega proyek transportasi menjadi rebutan namun juga menjadi bencana, sangat asyik jika difilmkan, menjadi film action Indonesia yang berbeda dengan film action lainnya.



2
Ya, begitulah yang menjadi judulnya. Tentang seorang gadis dengan kelebihannya yang juga sekaligus kelemahannya berjuang meraih cita-citanya membuat orangtuanya tersenyum melalui bulutangkis. Mengalami penyakit yang tak biasa bagi seorang gadis seperti dirinya membuat Gusni harus mengalami dilemma antara berhenti atau terus berjuang. Dia tak punya pilihan lain ketika dokter memberitahu bahwa hidupnya tak sampai angka 25. Terus berjuang dan melawan penyakitnya atau berdiam diri menunggu kematiannya. Berlatar tentang srikandi bulutangkis Indonesia dan peristiwa Uber Cup, novel ini wajib difilmkan karena selain memberi inspirasi juga menjadi kebanggaan karena bulutangkis adalah olahraga primadona di negara kita.



Ayah
Novel karya Andrea Hirata ini sedikit berbeda dengan novel sebelumnya yakni Tetralogi Laskar Pelangi di mana banyak kata-kata sastra berhamburan. Kisah Ayah ini bukan hanya mengedepankan keindahan kekayaan alam Indonesia, karena cerita tidak terpusat di Belitung saja. Namun kisah bagaimana seorang pemuda yang lugu dan setia pada cinta pertamanya. Bahkan sekalipun gadisnya menikah dan memberikan anak yang lahir bukan dari benihnya, dia tetap menyayanginya seperti anaknya sendiri. Sangat disayangkan jika novel ini tak dilirik produser, dan diendapkan di lemari buku saja, karena pastinya akan mengeksplor kekayaan alam Indonesia dan juga memberi kisah cinta tak biasa.



Koin Terakhir
Kali ini mengulik BIN, Badan Intelijen Negara. Di mana saat agen terbaiknya, Zen ditugaskan dalam sebuah misi penting di saat dirinya sebentar lagi akan menikah. Zen ditugasi mencari sebuah koin kuno di mana koin tersebut terdapat rahasia penting milik pemerintah, yang dicuri dari Lembaga Sandi Negara. Lokasi koin berhasil terlacak dan target pun berhasil terkunci, sayangnya Zen harus melintasi negara dan terjadi malapetaka yang mengancam nyawanya. Ketika satu persatu berhasil terkuak, Zen diperhadapkan terhadap organisasi rahasia, dan terkuaklah siapa musuh sebenarnya. Hmm, film dengan latar lintas Eropa dan banyaknya pemain asing yang akan ikut serta dalam film membuat novel ini wajib dilirik produser dan wajib difilmkan.

Itulah 7 novel yang wajib dilirik produser dan wajib difilmkan. Bagaimana menurut pendapat kamu? Mana di antara ketujuhnya yang menjadi prioritas pertama mendapat perhatian produser dan dapat menyedot perhatian movie mania atau kritikus film?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar